Apache TomEE
Apache TomEE adalah server Java siap-enterprise, dibuat berdasarkan Apache Tomcat dengan implementasi fitur MicroProfile dan Jakarta EE. Perbandingan extended dari fungsionalitas yang didukung disediakan di halaman dokumentasi resmi.
Platform ini menyediakan empat distribusi berbeda dari TomEE:
- WebProfile - menyajikan implementasi Jakarta EE, termasuk Servlets, JSP, JSF, JTA, JPA, CDI, Bean Validation, dan EJB Lite
- MicroProfile - memperluas opsi WebProfile dengan dukungan penuh untuk MicroProfile
- Plus - mencakup semua teknologi dalam MicroProfile dengan tambahan JAX-WS, JEE Connectors, dan JMS
- PluME - mendukung semua dalam profil Plus, termasuk Eclipse Mojarra dan EclipseLink (distribusi ini diperlukan untuk organisasi yang melakukan migrasi dari Eclipse Glassfish ke proyek Apache TomEE)
Template ini menggunakan daemon inisialisasi modern systemd.
Server aplikasi TomEE berjalan tanpa persyaratan runtime tambahan atau waktu startup untuk aplikasi yang lebih besar dan kompatibel dengan sebagian besar alat yang menyadari Tomcat dan diuji pada Tomcat. Di bawah ini, kami akan menjelaskan cara mendapatkan Apache TomEE dan menjalankannya di platform.
1. Masuk ke dashboard PaaS dan klik tombol New Environment.
2. Dalam dialog wizard topologi, pilih TomEE sebagai server aplikasi Anda (di tab Java). Jika diperlukan, konfigurasikan penskalaan node (vertical dan horizontal), public IPs, nama environment, dll. Klik Create jika sudah siap.
Platform ini menyediakan opsi satu klik Auto-Clustering yang secara otomatis mengkonfigurasi kluster TomEE yang sangat tersedia. Hasilnya, Anda akan mendapatkan kluster Java siap jalan dengan sejumlah server TomEE yang saling terhubung dengan replikasi sesi dan load balancing yang sudah dikonfigurasikan sebelumnya.
3. Environment baru Anda dengan server aplikasi Apache TomEE Java akan dibuat dalam satu menit.
Klik tombol Open in Browser untuk mengakses halaman default server.
Sekarang, Anda dapat melanjutkan ke deployment aplikasi.
Server Tomcat dan TomEE disediakan dengan variabel khusus HOT_DEPLOY (tidak diatur secara default) yang menentukan apakah server harus di-restart (false, disabled, 0) atau tidak (true, enabled, 1) selama proses deployment aplikasi. Hot deploy (tanpa restart) relatif lebih cepat dan memungkinkan untuk menghindari downtime selama proses deployment. Namun, ini tidak didukung oleh beberapa aplikasi dan oleh karena itu dinonaktifkan secara default.
